Halaman

Friday 27 March 2015

Puisi Streptococci Mutans

Keluar rumah awal pagi,
Ada exam Cariology,
Masuk dewan resah meninggi.

Duduk aku di tengah sana,
Di kiri Naqib, di kanan Hana,
Debar hati gundah gulana.

Keluar password log in ID,
Pegang tetikus bergetar sendi,
Takut ilmu tak pandai kemudi.

Sekelip mata masa habis,
Redha aku tak punya kuasa,
Hanya sujud pada Yang Esa.


Sunday 22 March 2015

Khamis yang suram

Pergi kelas nak timba ilmu,
Sayang ilmu nak masuk jemu.

Nyenyak tidur doktor mengajar,
Habis kelas bas dikejar.

Sampai bila diri nak berubah,
Asyik bagi alasan bertambah.

Bangun Asyraf bangun berlari,
Walau tempang terpatah jari,
Agar tak nyesal kemudian hari.

Malaysia

Engkau tanya apa itu cinta,
tapi sayang hati kau buta.

Rintih engkau pada Pencipta,
Supaya hati dapat berkata.

Bila Dia beri kau mata,
Kau biar semuanya dusta.

Jika ditanya pada diri ini,
Apa maksud cinta hakiki.

Inginku pinta pada Illahi,
Panjangkan usia berbaki.

Semoga suatu hari nanti,
Pulangnya aku, masih sempat berbakti.

Malaysia, semoga aman selalu.

Puisi Subuh ku

Bangun aku lewat pagi,
Selak jendela suria meninggi,
Rasa jiwa terbang pergi.

Tanya aku pada Tuhan,
Sampai bila harus bertahan,
Di tepi penjuru menangis perlahan.

Semakin hari subuh tertinggal,
Duduk wirid terasa janggal,
Tali tasbih lucut tertanggal.

Sayu hati tertunduk malu,
Teringat dosa semakin berlalu,
Tuhan, kembalikan aku yang dulu.